PARBOABOA, Simalungun - Capaian imunisasi di Dinas Kesehatan Simalungun, Sumatra Utara per April 2023 masih jauh dari target yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Capaian imunisasi di Simalungun baru mencapai 25,7 persen dari target 13.575 bayi berusia 0-11 bulan. Padahal Kemenkes menargetkan capaian imunisasi trisemester pertama di seluruh kabupaten/kota mencapai 33,3 persen.
"Untuk tahun 2023 baru 3.484 bayi yang terimunisasi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Simalungun, Rohanta.
Ia mengatakan, ada tujuh vaksin yang menjadi fokus Dinas Kesehatan Simalungun agar capaian vaksinasi bisa tercapai di kabupaten itu.
"Yang menjadi Prioritas vaksin kita saat ini, Hb0, BCG, OPV, Pcv, Pentabio, IPV, MR/ Campak Rubella," jelas Rohanta.
Selain vaksin, Dinkes Simalungun juga fokus mendistribusikan vaksin di dua kecamatan, yaitu di Kecamatan Bandar dan Tapian Dolok. Di dua kecamatan itu, lanjut Rohanta, masih banyak bayi yang belum mendapatkan vaksinasi dasar.
"Saat ini kecamatan yang paling banyak membutuhkan Imunisasi pada bayi yaitu kecamatan Bandar di daerah Perdagangan dan Kecamatan Tapian Dolok," jelasnya.
Rohanta menambahkan, di 2022, capaian imunisasi anak di Simalungun mencapai 91,5 persen.
"Di 2022, ada sekitar 14.432 bayi yang sudah diimunisasi," tambahnya.
Menanggapi belum tercapainya target imunisasi di Simalungun, Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Simalungun, Walpiden Tampubolon akan meminta penjelasan dari Dinas Kesehatan terkait kendala yang mereka hadapi.
"Segera kita periksa melalui rapat di komisi. Kita akan mencari tahu, apa saja kendala yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan sehingga capaian yang diharapkan tidak maksimal," kata politisi Partai Demokrat itu.