PARBOABOA, Medan – Badan Urusan Logistik (BULOG) pastikan stok beras untuk wilayah Sumatera Utara (Sumut) cukup hingga akhir tahun 2022.
Kepala Bulog Sumut, Arif Mandu menyebutkan bahwa ketersediaan beras di Bulog kini mencapai 11.472 ton. Dari ketersediaan tersebut, beras yang ada di Gudang Bulog Sumut sebanyak 3.223 ton, sementara sisa 8.248 ton lagi masih dalam perjalanan dari Sulawesi Selatan.
"Kita punya stok 11.472 ton beras. Stok beras aman sampai Desember, semuanya aman terkendali," ungkap Arif, Jumat (2/9).
Arif pun memaparkan, dari jumlah total ketersediaan beras , 2.502 ton merupakan cadangan beras pemerintah (CBP) atau menjadi beras untuk pelayaan publik (Public Service Obligation/PSO).
Sedangkan untuk serapan beras petani, Arif mengungkapkan bahwa realisasinya masih sebanyak 2.00o ton yang merupakan beras komersil dengan harga jual ke pasaran Rp11-12 ribu per kilogram.
Akan tetapi, ucap Arif, sejak pemerintah memberlakukan penggantian Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) menjadi bantuan tunai, maka pasar beras komersil kini telah menghilang.
"Sejak bansos dibuat jadi bantuan tunai, saat ini pasar untuk beras komersil jadi sulit. Jadi kalau beli beras tidak ada pasar ya payah," tuturnya.
Selain itu, Arif mengatakan bahwa ada sedikit masalah terkait harga beras di tingkat petani yang saat ini masih terbilang tinggi, yakni mencapai Rp9.000 per kilogram. Sementara, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) beras yang telah ditetapkan sebesar Rp8.300 per kilogram.
"Tingginya harga di tingkat petani memang membantu petani, namun Bulog tidak bisa membelinya jika harga di atas HPP, " terangnya.
Namun demikian, Arif kembali menegaskan bahwa menjelang masa panen di beberapa daerah seperti Deli Serdang, Sergai dan Asahan pada bulan September dan Oktober nantinya, dipastikan stok beras di Sumut tidak akan kekurangan.