PARBOABOA, Simalungun - Kenaikan harga barang kebutuhan pokok di sejumlah daerah saat ini amat mengkhawatirkan.
Di Simalungun, Sumatra Utara (Sumut) sebagaimana menjadi fokus pemberitaan Parboaboa belakangan, kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras sejak 2023 lalu membikin resah masyarakat.
Kondisi ini diperparah dengan bayang-bayang aksi pembegalan yang mengganggu kenyamanan warga. Aksi begal di Simalungun bahkan sudah amat meresahkan karena beberapa orang telah menjadi korban.
Tukino (46), seorang kepala rumah tangga sekaligus pedagang sayur menjadi salah satu korban dari aksi tersebut. Kejadian itu menghampirinya dini hari, Minggu (25/2/2024) lalu.
Naas ini bermula ketika Tukino melintasi Jalan Besar Bah Birong Ulu, Kecamatan Tiga Bolon Panei, Simalungun.
Kondisi jalan yang di sekelilingnya dipenuhi tanaman jagung dan pohon waru, ketika itu memang sepi.
Saat melintas Tukino melihat sosok pria remaja berbaju coklat, menggenakan sepatu putih dan bercelana cream sedang berdiri di pinggir jalan.
Di luar bayangan Tukino, pria yang dilihatnya itu akan menghujamkan kayu ke tubuhnya. Yang ada dalam pikirannya pelaku sedang buang air kecil.
"Suami saya pikir pelaku itu orang yang sedang mau buang air kecil, tetapi setelah motor melewati pelaku, dia langsung pukul," cerita Dila, istri Tukino saat ditemui Parboaboa, Jumat (01/03/2024).
Kejadian itu membuat Tukino mengalami luka memar di bahu kiri dan meninggalkan rasa trauma yang mendalam.
Tak hanya Tukino, menurut penuturan seorang warga, Yudha (27), kerabatnya bernama Acen juga menjadi korban pemukulan pelaku. Namun Acen berhasil menghindar dan pukulan tersebut mendarat ke bodi motornya yang seketika itu juga pecah.
Menurut Yudha, Acen sempat melihat pelaku dan berusaha mengejarnya, tetapi karena kondisi gelap dan dipenuhi pepohonan, membuat pelaku mudah menyembunyikan diri.
Keadaan ini memicu kekhawatiran warga, pasalnya ruas jalan tersebut merupakan akses utama penghubung antar 3 desa yakni Desa Bukit Rejo, Desa Birong Ulu Manriah dan Desa Manik Hataran.
Sementara itu yang aneh, dari penuturan warga lain, semua korban merupakan pedagang sayur yang saban hari berangkat dini hari dari rumahnya untuk belanja kebutuhan pokok ke kota Pematangsiantar.
"Jadi takut mau belanja jam 3 pagi, yang kena pukulan udah 3 orang semuanya along-along (pedagang sayur)," ujar Cinta Rahma Hutabarat, warga yang juga pedagang sayur keliling.
Kepala Dusun 3 Desa Manik Hataran, Tri Amsyah kepada Parboaboa menuturkan, selama pekan ini sudah ada 3 orang yang jadi korban pembegalan.
Atas kejadian itu pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala Desa dan Polsek Sidamanik.
"Kita telah melaporkan ke pihak Polsek, dan Polsek sudah turun juga ke lokasi kejadian," ungkapnya.
Motif Belum Terungkap
Kapolsek Sidamanik, AKP Sahtar Tampubolon tidak memberikan penjelasan rinci saat ditemui di kantornya, Kamis (29/01/2024). Ia meminta Parboaboa untuk mengkonfirmasi Kanit Intelkam Polsek Sidamanik.
"Kanit Intelkam yang dapat memberikan penjelasan secara detail," ujarnya.
Sementara itu, Kanit Intelkam Polsek Sidamanik, Maxon Nainggolan saat ditemui Parboaboa mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan dan patroli di Tempat Kejadian Perkara (TKP) namun tidak menemukan tanda-tanda signifikan.
Kendatipun pihaknya sudah menunggu dari pukul 04.00 sampai pukul 05.30 pagi pada Selasa (26/02/2024) lalu, tanda-tanda keberadaan pelaku belum juga ditemukan.
"Kami tidak menemukan pelaku meskipun kami sudah mengendap-endap, dan patroli selama 2 hari berturut-turut" ujarnya.
Maxon menjelaskan posisi TKP berada 1.5 kilometer dari simpang Bah Birung Ulu, dan kuat dugaan pelaku berusia remaja.
Namun ia belum mengetahui motif dari pembegalan. Pun sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan resmi dari para korban, sekalipun telah meminta untuk membuat pengaduan.
Ia menambahkan, polisi telah melakukan penyelidikan kepada korban Tukino dan menemukan keterangan bahwa setelah melakukan pemukulan, pelaku langsung melarikan diri.
Sejauh ini tutur Maxon, belum ada kerugian materil yang dialami korban. Pihaknya akan terus melakukan patroli sesuai dengan perkembangan kasus tersebut.
"Kita akan terus melakukan patroli, sesuai dengan tindak pidana itu apakah pernah terjadi lagi, kalau terjadi lagi kita berupaya melakukan penangkapan," ungkapnya.
Editor: Gregorius Agung