PARBOABOA Jakarta – Badai musim dingin yang melanda Amerika Serikat (AS) selama seminggu terakhir telah memakan korban jiwa sedikitnya 37 orang yang meninggal dunia.
Dikutip dari sumber CNN, ada beberapa diantaranya yang ditemukan meninggal dunia karena terjebak di dalam mobil dan bahkan di jalanan karena tertimbun salju.
"Beberapa di antaranya ditemukan meninggal di dalam mobil dan beberapa lainnya tewas tertimbun salju di jalanan," kata Pejabat Kabupaten Erie, Mark Poloncarz, Senin (26/12/2022).
Erie menerangkan, dampak terburuk juga terjadi di Kawasan Buffalo, New York dengan ketebalan salju mencapai 107 centimeter dan mengakibatkan ratusan ribu rumah mengalami padam listrik pada hari Natal.
"Ada juga yang di rumah yang berada di bawah suhu beku," ujarnya.
Pada keterangan yang berbeda, Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan jika badai salju kali ini merupakan badai yang terburuk dari sebelumnya yang pernah terjadi.
"Ini sangat luar biasa," kata Hochul kepada CNN.
Hochul mengungkapkan jika perayaan Natal kali ini merupakan hal yang tidak ia pikirkan dan harapkan sebelumnya.
"Ini bukan Natal yang kami semua harapkan atau perkirakan, duka terdalam saya pada keluarga yang kehilangan orang-orang tersayang," ungkapnya.
Adapun laporan dari pelacak penerbangan FlightAware yang melaporkan jika pihaknya telah membatalkan setidaknya lebih dari 1.700 penerbangan.
Sementara itu, Badan Meteorologi Cuaca Nasional (NEWS) AS Rich Otto melaporkan jika suhu di wilayah timur dan tengah AS saat ini telah kembali hangat meskipun masih dibawah rata-rata.