PARBOABOA, Simalungun – Lapangan pekerjaan semakin sulit ditemukan di Simalungun, Sumatra Utara (Sumut). Penerimaan ASN pun menjadi harapan besar bagi para angkatan muda.
Namun, ini bukan perkara mudah, persaingan ketat hingga kuota lowongan yang minim membuat persiapan harus sangat matang.
“Kali ini aku pasti bisa, setidaknya ini kesempatan terakhirku,” ujar Riki Suprianto, warga Kecamatan Siantar yang tengah serius membaca pengumuman CPNS 2024 di ponselnya, Rabu (21/8/2024).
Dengan semangat yang tinggi, pria 29 tahun itu akan mencoba kembali peruntungannya menjadi ASN. Ini menjadi kedua kalinya usai pada 2020 lalu, Riki mengikuti tes namun langsung gagal di tahap administratif.
Terhitung sudah 6 tahun Riki pulang kampung ketika ia memutuskan resign dari perusahaan kelapa sawit di wilayah Pulau Burung, Riau pada 2018. Ia kemudian melanjutkan kuliah di salah satu universitas swasta di Kota Pematangsiantar.
Jika tahun ini menjadi tahun keberuntungannya, Riki berharap dapat mengembangkan karir untuk membantu perekonomian keluarganya sekaligus merencanakan pernikahan.
“Mudah-mudahan rejeki tahun ini bisa lulus dan menikah.”
Berbeda dengan Riki yang sibuk mempersiapkan diri untuk ujian, Nurul Kurniawan (27), pemuda asal Kecamatan Sidamanik, lebih memilih menekuni profesi tukang cukur rambut ketimbang ikut daftar CPNS 2024.
Bekerja kantoran tidak membuatnya tergiur usai mendapat pengalaman pahit ketika dinyatakan tidak lulus bekerja di perusahaan BUMN PTPN IV.
Persiapan dan harapannya sudah begitu besar waktu itu. Selain karena orang tuanya adalah pensiunan karyawan PTPN IV, kesejahteraan dan cita-cita hidup mapan pernah ia gantungkan sebagai motivasi melamar kerja di perusahaan milik negara itu.
Namun, semuanya kandas pada 2019, saat ia dinyatakan tidak lolos seleksi tertulis. Pengalaman sulit mencari pekerjaan lain akhirnya membawa Nurul pada profesi sebagai tukang cukur rambut.
Pekerjaan ini tak pernah terbayangkan sebelumnya. Berbekal rasa kecewa dan semangat untuk bangkit, ia kemudian memutuskan mengikuti pelatihan cukur rambut di Kabupaten Deli Serdang pada 2020.
Dalam waktu 6 bulan, ia mampu menguasai teknik cukur rambut dan langsung bekerja di salah satu baber shop selama 1 tahun.
Namun, ia memilih pulang kampung dan memberanikan diri untuk membuka jasa tukang cukur rambut sendiri. Keinginan untuk mandiri tumbuh kuat dalam dirinya setelah mengalami ketidakadilan selama bekerja dengan orang lain.
"Hasilnya harus dibagi dua dengan toke (pemilik baber shop), aku punya skill yang bisa ku jadikan alat untuk berdikari tanpa harus bergantung dengan orang lain, " pungkas Nurul.
Nurul sendiri juga enggan mencoba peruntungan menjadi ASN di Pemkab Simalungun. Menurutnya, selain karena banyaknya persyaratan, ia juga memutuskan untuk tidak lagi terlibat dalam persaingan dunia kerja.
Di sisi lain, hingga saat ini, PTPN IV belum juga melakukan rekrutmen tenaga kerja baru.
Menurut Abdul Halim Siregar, Staf Bidang Sumber Daya Manusia dan Keamanan PTPN IV Unit Teh, perusahaan saat ini sedang fokus pada efisiensi, dan keputusan terkait pengadaan karyawan merupakan kewenangan direksi pusat.
Halim mengakui bahwa perkebunan memiliki nilai sejarah yang berkontribusi pada dividen negara, namun keputusan untuk menambah karyawan memerlukan kajian lebih lanjut.
"Jumlah karyawan telah sesuai dengan hasil kajian perusahaan, " ujar Halim kepada Parboaboa.
Angka Pengangguran
Minimnya lapangan kerja berpengaruh pada peningkatan angka pengangguran. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Februari 2024, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,2 juta orang.
Angka ini turun 9,89 persen dari tahun sebelumnya yang mencatat 7,99 juta pengangguran.
Namun, laporan International Monetary Fund (IMF) pada April 2024 menyebutkan bahwa angka pengangguran di Indonesia masih tergolong tertinggi di ASEAN, mencapai 5,2 persen.
Di Simalungun, BPS mencatat jumlah pengangguran pada tahun 2023 sebanyak 25.114 orang (5,51 persen dari populasi angkatan kerja).
Angka ini meningkat pada tahun 2024 menjadi 30.330 orang dari total 566.021 angkatan kerja, bertambah 5.216 orang.
CPNS 2024 di Simalungun
Pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 resmi dibuka sejak 20 Agustus lalu.
Sebanyak 547 instansi pemerintah, yang terdiri dari 69 instansi pusat dan 478 instansi daerah, menyediakan total 250.407 formasi.
Di Simalungun, pengadaan CPNS ini menyediakan 620 formasi sesuai dengan surat pengumuman nomor 800.1.2.2/1/2024.
"Benar, ada 320 formasi untuk tenaga kesehatan dan 300 formasi untuk tenaga teknis," kata Kepala Bidang Kepegawaian, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Simalungun, Pulung Kita Sinaga kepada PARBOABOA, Kamis (22/8/2024).
Pulung menjelaskan, jumlah kebutuhan ASN dibagi melalui 2 sub formasi yang terdiri atas tenaga profesional dibidang kesehatan dan teknis.
Hal ini diharapkan dapat menyerap tenaga kerja sekaligus upaya untuk memaksimalkan pelayanan publik di daerah itu.
Sementara itu, Abdul Halim Siregar, Staf Bidang Sumber Daya Manusia dan Keamanan PTPN IV Unit Teh, menyampaikan bahwa saat ini PTPN IV belum melakukan rekrutmen tenaga kerja baru.
Menurut Halim, perusahaan saat ini sedang fokus pada efisiensi, dan keputusan terkait pengadaan karyawan merupakan kewenangan direksi pusat.
Ia mengakui bahwa perkebunan memiliki nilai sejarah yang berkontribusi pada dividen negara, namun keputusan untuk menambah karyawan memerlukan kajian lebih lanjut.
"Jumlah karyawan telah sesuai dengan hasil kajian perusahaan."
Editor: Yohana