PARBOABOA, Pematangsiantar - Putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz atau Eril, sudah hilang selama hampir 48 jam di Sungai Aare. Pihak kepolisian Bern, Swiss, mengatakan ada dua alasan yang menyebabkan pencarian sulit dilakukan.
Humas Polisi Bern, Patrick Jean, menerangkan, kesulitan pertama adalah keruhnya air Sungai Aare saat ini karena lelehan salju. Hal itu menjadi pengganjal mengapa pencarian Eril yang sudah berlangsung belum membuahkan hasil.
Sebagai informasi, Aare merupakan sungai terpanjang di Swiss. Eril (23) sebelumnya dikabarkan hilang terseret arus sungai yang cukup deras saat hendak naik ke permukaan pada Kamis waktu setempat.
Sementara, kesulitan kedua pencarian hanya bisa dilakukan dengan menggunakan perahu dan berjalan kaki, mengingat banyaknya pepohonan di sekitar sungai tersebut. Penggunaan helikopter pun dinilai sia-sia.
Pihak kepolisian Kota Bern menerima laporan orang hilang terseret arus Sungai Aare pada Kamis pukul 09.45 pagi waktu setempat. Tepatnya di pusat kota Schonau Steg.
Patrick Jean mengonfirmasi saat itu ada tiga pelancong asal Indonesia yang sedang berenang di Sungai Aare, yakni satu laki-laki dan dua perempuan. Laki-laki itulah yang kemudian dilaporkan hilang.
Akan tetapi polisi Bern enggan menyebut identitas dan statusnya sebagai anak Gubernur Jawa Barat, Indonesia, karena bukan wewenang mereka.
Menjelang Juni biasanya tidak ada orang yang berenang di Sungai Aare, karena belum musimnya. Dingin dan keruhnya air serta arus deras menjadi alasan utama.
Menurut seorang sumber, rata-rata penemuan orang hilang yang terseret arus sungai membutuhkan waktu sekitar satu pekan.
Patrick Jean mengatakan pencarian Eril akan terus dilakukan sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Istri dan kedua anak Ridwan Kamil berada di Swiss guna mencari sekolah untuk Eril yang rencananya bakal melanjutkan ke jenjang S2.