PARBOABOA, Medan – Pengunduran diri Joe Biden dari Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2024 menyisakan banyak pertanyaan.
Setelah mengundurkan diri, Joe Biden menyatakan dukungannya kepada Kamala Harris untuk maju sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.
Kamala Harris sendiri telah menyatakan komitmen untuk maju sebagai pengganti Joe Biden dan mengalahkan Donald Trump.
Kamala masih harus berjuang untuk meraih dukungan resmi menjelang konvensi partai Demokrat AS yang akan digelar pada bulan Agustus nanti.
Namun, meskipun dukungan kepada Kamala Harris sudah dinyatakan oleh Joe Biden. Akan tetapi dua tokoh penting Partai Demokrat yaitu mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi belum menyatakan dukungan.
Walaupun beberapa pejabat Partai Demokrat lainnya sudah menyatakan dukungan kepada Kamala Harris.
Obama sempat mengeluarkan pernyataan tertulis di platform Medium. Ia mengaku memiliki keyakinan luar biasa bahwa para pemimpin Partai Demokrat akan mampu menciptakan sebuah proses yang akan melahirkan calon presiden yang luar biasa.
Dalam pernyataannya itu, Obama sama sekali tidak mengatakan apapun soal Kamala Harris yang mendapatkan dukungan untuk menggantikan Joe Biden.
Selain Obama, tokoh senior Partai Demokrat AS yang juga berpengaruh adalah Nancy Pelosi. Nancy Pelosi juga belum memberikan pernyataan apapun terkait dukungan terhadap Kamala Harris.
Sampai kini, tokoh berpengaruh Partai Demokrat yang telah menyatakan dukungannya kepada Kamala Harris di Pilpres AS adalah mantan Presiden Bill Clinton dan istrinya yang sempat menjadi capres AS juga, Hillary Clinton.
Pengamat Politik, Anwar Saragih mengatakan mundurnya Joe Biden dari kandidasi calon presiden Amerika Serikat tahun 2024 menempatkannya sebagai capres petahana pertama yang mundur dari pencalonan.
“Saya menganalisa, tekanan mundurnya Joe Biden adalah hasil desakan Nancy Pelosi, petinggi Partai Demokrat sekaligus mantan Ketua DPR AS,” ujar Anwar Saragih, Senin (22/07/2024).
Menurut Anwar, Nancy Pelosi berkali-kali mengingatkan Joe Biden atas penampilannya yang kacau dalam debat dengan Donald Trump.
Awalnya, Joe Biden masih bertahan dengan ucapan “hanya Tuhan yang Maha Kuasa yang bisa meyakinkannya mundur”.
Namun, setelah ucapan itu, terjadi upaya pembunuhan terhadap Donald Trump ketika berkampanye di Pennsylvania.
Peristiwa ini membuat Joe Biden dan Partai Demokrat seperti kejatuhan granat. Berbagai pemberitaan di media menghancurkan angka jajak pendapat pasangan Joe Biden-Kamala Harris.
Anwar Saragih menuturkan, Nancy Pelosi tak henti bermanuver. Ia meyakinkan Obama soal ketidaksiapan Joe Biden dalam mengalahkan Donald Trump. Kini, Obama dan Pelosi berada di faksi yang sama terkait Joe Biden.
Joe Biden mundur. Pada akhirnya Tuhan Yang Maha Kuasa yang dimaksud Joe Biden adalah Nancy Pelosi. Karena Pelosi lah yang berhasil meyakinkan Joe Biden untuk mundur.
Mundurnya Joe Biden seperti serangan balasan dari Partai Demokrat. Kini, Nancy Pelosi menjatuhkan bom besar balasan di kepala Donald Trump dan Partai Republik.
Jajak pendapat awal di AS memunculkan simpati pada Joe Biden soal kenegarawanannya. Persoalannya, saat ini Partai Demokrat mulai terbelah soal dukungan untuk capres pengganti Joe Biden.
“Saat ini Partai Demokrat sedang berada pada tahapan Rational Choice untuk mengalahkan Donald Trump,” ujar Anwar Saragih.
“Analisa saya, skenario pertama Obama dan Nancy Pelosi adalah memajukan Nancy Pelosi. Jika gagal, maka bukan tidak mungkin akan menggaungkan nama Michelle Obama,” tambahnya.
Pemilihan Presiden AS 2024 kali ini dinilainya menarik nama favorit calon presiden AS dari partai demokrat. Di mana seluruh nama itu adalah perempuan, Kamala Harris, Nancy Pelosi atau Michelle Obama.