PARBOABOA, Jakarta - Perang Rusia dan Ukraina sudah berlangsung selama 23 hari. Perang ini tak hanya berdampak kepada kedua negara bertetangga tersebut, namun juga kepada negara-negara lain di dunia. Dampak paling terasa dari perang ini yaitu meningkatnya harga komoditas global, termasuk naiknya harga minyak dunia.
Secara tak langsung, perang ini juga memberi dampak kepada ekonomi Indonesia seperti menyebabkan naiknya minyak dan BBM, nilai tukar Rupiah dan IHSG melemah, hingga mengganggu ekspor dan impor Indonesia dengan kedua negara tersebut.
Selain dampak ekonomi tersebut, perang dua negara pecahan Uni Soviet ini juga berdampak pada kehidupan WNI yang tinggal di Ukraina. WNI yang sebelumnya hidup tenang di Ukraina sebagai pekerja di Ukraina, mendadak berubah sejak pasukan Rusia menggempur.
Rudal milik Rusia berjatuhan dan mengancam nyawa mereka, sehingga pemerintah Indonesia harus bergerak cepat untuk membawa mereka pulang ke Tanah Air.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan evakuasi WNI dari wilayah perang tersebut tidaklah mudah. Namun hari ini, Jumat (19/3) ada 9 orang WNI yang berhasil dievakuasi ke zona aman.
Menlu Retno menjelaskan jika evakuasi memakan waktu hingga 15 jam perjalanan dari Kyiv menuju Lviv. Namun masalah lain justru muncul diperbatasan Ukraina dan Polandia karena terjadi antrean panjang warga yang ingin meninggalkan negara tersebut, sehingga WNI yang akan dievakuasi tersebut sempat tertahan di perbatasan.
"Namun, baru hari ini mereka berhasil dievakuasi melalui jalur Kyiv, kemudian ke Lviv, dan kemudian menyebrang ke wilayah Polandia,” kata Retno, Jumat (18/3).
Para WNI tersebut direncanakan akan terbang ke Indonesia pada Minggu (20/3) menggunakan pesawat komersil. Sehingga mereka diperkirakan sampai di Indonesia keesokan harinya. Namun sebelum terbang kembali ke Tanah Air, 9 WNI tersebut akan lebih dulu menjalani pemeriksaan kesehatan.
Adapun ke-9 WNI yang berhasil dievakuasi tersebut merupakan buruh plastik yang sudah menetap di Ukraina sejak 2018 lalu. Mereka merupakan warga Binjai, Sumatera Utara yang terdiri dari Iskandar, Muhammad Raga Prayuda, Amri Abas, Muhammad Aris Wahyudi, Zulham Ramadhan, Syafitra Sari Yoga, Agus Alfirian, dan Dedi Irawan.
Dengan demikian sudah ada 133 WNI yang berhasil di evakuasi dari Ukraina, namun saat ini masih ada 32 WNI termasuk 9 staf KBRI memilih berada di Ukraina karena alasan keluarga.
Sebelum dilakukan evakuasi, ke-9 WNI tersebut sempat mengirimkan video yang berisi permohonan agar segera di evakuasi dari Ukraina, karena lokasi tempat mereka tinggal sudah tidak aman. Video tersebut sempat viral di media sosial
Beruntung mereka sudah berhasil dievakuasi dan dapat kembali ke Indonesia.