PARBOABOA, Pematangsiantar - Tujuh oligarki Rusia dikabarkan tewas sejak Januari silam. Sejumlah kejanggalan dan pertanyaan mengiringi fenomena tersebut, benarkah mereka dibunuh oleh penguasa?
Dari tujuh orang superkaya itu, empat di antaranya diduga bunuh diri. Sementara tiga orang lainnya diduga membunuh keluarganya sendiri sebelum bunuh diri.
Dikutip dari CNN, Rabu (11/5/2022), empat orang di antaranya terkait dengan Gazprom, perusahaan energi raksasa Rusia,
Ketujuh oligarki itu adalah Leonid Shulman, Alexander Tyulakov, Mikhail Watford, Vasily Melnikov, Vladislav Avayev, Sergey Protosenya, dan Andrei Krukovsky.
Tidak sedikit media yang menduga bahwa laporan bunuh diri itu bisa saja dipalsukan. Sejumlah media bahkan menyebut dugaan keterlibatan Kremlin atau bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Mengutip laman Deutsche Welle, Selasa (10/5/2022), dalam beberapa tahun terakhir, tercatat ada upaya pembunuhan terhadap para kritikus Kremlin. Seperti yang menimpa pemimpin oposisi Alexei Navalny.
Navalny diracun saat berada di bandara Tomsk pada Agustus 2020. Dan dua tahun sebelumnya, Sergei Skripal, mantan kepala badan intelijen GRU Rusia juga diracun dengan cara yang sama. Bedanya, Navalny dan Skripal berhasil selamat dari usaha pembunuhan itu.
Kemudian pada 2006, Alexander Litvinenko, mantan petugas keamanan Rusia yang membelot ke Inggris, diracun dengan polonium radioaktif di London.
Kemudian pada 2017, surat kabar Amerika Serikat (AS), USA Today, merilis hasil penyelidikan yang menyatakan bahwa setidaknya 38 dari lingkaran oligarki Rusia telah meninggal atau hilang dalam tiga tahun terakhir.
Namun, yang berbeda dalam rangkaian kematian misterius pada 2022, tidak ada catatan bahwa para oligarki yang tewas itu pernah mengritik invasi Rusia ke Ukraina.
Selain itu, tidak ada satu pun dari sanksi internasional terkait invasi Ukraina yang melibatkan nama para oligarki tersebut.
Warsaw Institute, lembaga yang mengkaji kebijakan keamanan Rusia, menyebutkan bahwa polisi Rusia dan lembaga keamanan Gazprom dengan cepat meluncurkan penyelidikan atas rangkaian kematian yang terjadi.
Warsaw Institute juga menyebut dalam situs resmi mereka bahwa kemungkinan sejumlah pejabat senior yang terkait dengan Kremlin tengah menutupi jejak penipuan di perusahaan milik negara itu.
Sementara itu, mengutip media Inggris, Mirror, seorang ahli percaya kematian mereka adalah pekerjaan Kremlin di bawah Vladimir Putin.
Penulis John O'Neill meyakini sedang melihat taktik era Soviet klasik yang biasa digunakan oleh Stalin. Dia menyebut bahwa Unit 29155 Rusia yang melakukan rangkaian pembunuhan tersebut.
Unit yang merupakan bagian dari GRU itu diyakini bekerja untuk Putin yang mencoba mengirim pesan kepada publik.
Penulis 'Russia's Crony Capitalism', Anders Aslund, mengatakan bahwa kematian para oligarki ini merupakan pembunuhan yang dilakukan Kremlin.
Dia bahkan menyebut bahwa intelijen Rusia menyusun dua daftar yang berisi nama-nama eksekutif di industri energi pada akhir 2021 karena ada kebocoran informasi tentang invasi ke Ukraina.
Dijelaskan, daftar itu disampaikan kepada Putin oleh Layanan Keamanan Federal (FSB) dan Putin menyetujui likuidasi semua orang dalam daftar tanpa melihatnya.
Kronologi kematian para oligarki Rusia
1. Leonid Shulman
Shulman, yang menjabat kepala transportasi di Gazprom Invest, ditemukan tewas di Desa Leninsky dekat Leningrad pada 30 Januari.
Media pemerintah Rusia, RIA Novosti, melaporkan bahwa catatan bunuh diri ditemukan di tempat kejadian. Para penyelidik mengatakan kematian itu sebagai bunuh diri.
2. Alexander Tyulakov
Selang sebulan setelah kematian Shulman, Tyulakov yang juga pejabat eksekutif Gazprom, ditemukan tewas di daerah yang sama dalam garasi rumahnya pada 25 Februari.
Novaya Gazeta, surat kabar independen Rusia, melaporkan Alexander Tyulakov meninggal karena bunuh diri.
3. Mikhail Watford
Miliarder Rusia kelahiran Ukraina ini ditemukan tewas di rumahnya di Surrey, Inggris, pada 28 Februari. Kepolisian Surrey mengatakan penyebab kematiannya masih dalam penyelidikan.
4. Vasily Melnikov
Melnikov, seorang pengusaha yang memiliki perusahaan perlengkapan medis, MedStom, ditemukan tewas bersama keluarganya di Nizhny Novgorod pada akhir Maret, menurut surat kabar Rusia, Kommersant.
Menurut Komite Investigasi Rusia, seorang pria berusia 43 tahun, istrinya 41 tahun, dan dua anak berusia empat dan 10 tahun ditemukan tewas ditikam pada 23 Maret.
Komite investigasi tidak menyebutkan nama Melnikov, tetapi usia korban tewas dan lokasi kejadian sesuai dengan laporan Kommersant.
Pada saat kejadian, dikatakan tidak ada tanda-tanda pemaksaan masuk ke apartemen, dan otoritas setempat telah menyita pisau yang ditemukan di lokasi.
"(Penyelidik) sedang mempertimbangkan beberapa versi tentang apa yang terjadi, termasuk pembunuhan anak-anak dan istri oleh kepala keluarga, diikuti dengan kematian yang dilakukan sendiri," lapor komite itu.
5. Vladislav Avayev
Kantor berita pemerintah Rusia, Tass, melaporkan jika mantan wakil presiden Gazprombank, Vladislav Avayev, ditemukan tewas bersama istri dan putrinya di apartemennya di Moskow pada 18 April.
Pihak berwenang menyelidiki kematian keluarga Avayev sebagai pembunuhan dan bunuh diri.
Yulia Ivanova, perwakilan dari Komite Investigasi untuk Moskow, mengatakan bahwa seorang kerabat menemukan mayat Avayevs setelah ia diberitahu oleh sopir keluarga dan pengasuh bahwa mereka tidak dapat menghubungi keluarga korban melalui telepon atau masuk ke apartemen karena pintu ditutup dari dalam.
Igor Volobuev, mantan Wakil Presiden Gazprombank, yang baru-baru ini meninggalkan Rusia ke Ukraina, mengatakan bahwa dia tidak percaya Avayev bunuh diri.
"Pekerjaannya adalah berurusan dengan perbankan swasta, itu berarti berurusan dengan klien VIP. Dia bertanggung jawab atas sejumlah besar uang. Jadi, apakah dia bunuh diri? Saya rasa tidak. Saya pikir dia tahu sesuatu dan dia menimbulkan semacam risiko," kata Volobuev.
6. Sergey Protosenya
Tepat sehari setelah kematian Avayev (19 April), Protosenya ditemukan tewas di utara Barcelona, Spanyol. Ia adalah mantan eksekutif di perusahaan gas Novatek.
Dari keterangan sumber resmi yang dekat dengan penyelidikan, mayat istri dan putrinya ditemukan di dekatnya.
Protesenya, istri, dan putrinya ditemukan di rumah mereka di Lloret de Mar, sebuah resor Mediterania dekat Barcelona. Putra Protosenya mempertanyakan peristiwa tersebut, dan mengatakan ayahnya dibunuh.
"Dia mencintai ibu saya dan terutama Maria, saudara perempuan saya. Dia adalah putrinya. Dia tidak pernah bisa melakukan apapun untuk menyakiti mereka. Saya tidak tahu apa yang terjadi malam itu tetapi saya tahu bahwa ayah saya tidak menyakiti mereka," kata Fedor Protosenya.
7. Andrei Krukovsky
Direktur resor ski Krasnaya Polyana dekat Kota Sochi ini dilaporkan surat kabar Rusia, Kommersant, meninggal karena terjatuh dari tebing saat sedang mendaki pada 2 Mei.
Presiden Rusia Vladimir Putin dikatakan telah berulang kali mengundang para tamunya untuk bermain ski di sana. Tidak ada informasi lebih lanjut tentang kejadian ini.