PARBOABOA, Jakarta - Sebanyak 40 orang pendaki dilaporkan sedang berada di puncak saat Gunung Marapi, Sumatera Barat erupsi pada pagi hari tadi, Sabtu (07/01/2022).
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat Ardi Andono mengatakan, sebanyak 20 orang pendaki ada di gunung sejak Kamis dan 20 lainnya naik pada Jumat kemarin.
“Ada 40 pendaki yang kini berada di Gunung Marapi. Sebanyak 20 orang naik pada Kamis dan 20 orang pada Jumat lalu,” kata Ardi, Sabtu (07/01/2023).
Ardi menyebut dirinya belum mengetahui kondisi pasti para pendaki, karena masih menunggu laporan dari petugas di lapangan. Namun, ia hanya bisa berharap, para pendaki sedang tidak mendekati kawah karena sumber letusan ada di sana, mengikuti arahan yang disampaikan saat mereka akan memulai pendakian.
“Letusan ini hanya di puncak. Kawah. Para pendaki rata-rata ngecamp di tebing batu bawah. Dan kita juga sudah imbau sejak pembukaan jangan ke kawah,” ucapnya.
Gunung Marapi kini berstatus waspada, sehingga masyarakat mendekati gunung yang terletak di Kabupatan Agam dan Tanah Datar ini hingga radius 3 km.
Merespons hal itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar memutuskan langsung menutup jalur pendakian ke puncak Gunung Marapi hingga waktu yang belum diketahui.
Adapun Gunung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Marapi, Sumatera Barat, telah mengalami erupsi pada pagi ini, Sabtu (7/1/2023) sekitar pukul 06.11 WIB.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13.4 mm dan durasi kurang lebih 45 detik.
Tinggi kolom abu pada letusan ini teramati 300 meter di atas puncak dengan intensitas tebal dan mengarah ke tenggara.
"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 7 Januari 2023 pukul 06:11 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 300 m di atas puncak (± 3.191 m di atas permukaan laut)," bunyi keterangan tertulis PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Marapi, Sabtu (7/1/2023).