PARBOABOA, Jakarta – Sebanyak 2.500 anjing laut ditemukan dalam kondisi mati terdampar di sepanjang Laut Kaspia, Rusia pada Minggu (04/12/2022). Penyebab kematian massal hewan yang hampir punah tersebut saat ini belum dapat dipastikan.
Seperti dilansir dari AFP, Selasa (06/12/2022), para penyidik masih bekerja untuk mencari tahu penyebab anjing-anjing laut itu terdampar di pantai yang ada di wilayah Dagestan, Rusia bagian selatan.
Kepala Pusat Perlindungan Lingkungan Kaspia Zaur Gapizov mengumumkan, melalui sebuah pernyataan bahwa anjing laut tersebut mungkin mati sekitar dua pekan yang lalu.
Kemudian, pihak Kementerian Lingkungan Rusia juga menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan yang menyebabkan kematian anjing laut itu, seperti dibunuh atau ditangkap dengan menggunakan jaring ikan.
"tidak ada tanda-tanda kematian akibat kekerasan, tidak ada sisa jaring ikan," kata kementerian itu.
Mereka menyebut kematiannya sebagai ‘faktor alam’. Namun, penyelidikan tetap dilakukan untuk mengetahui apa penyebab pasti kematian dari ribuan anjing laut tersebut.
Sebagai informasi, Laut Kaspia yang merupakan perairan terbesar di dunia yang berbatasan dengan lima negara, yakni Rusia, Kazakhstan, Azerbaijan, Iran, dan Turkmenistan.
Sementara itu, anjing laut Kaspia adalah satu-satunya mamalia di Laut Kaspia yang telah diklasifikasikan sebagai hewan terancam punah dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) sejak 2008.
Namun, populasi anjing laut di Laut Kaspia telah mengalami penurunan yang sangat drastis selama beberapa dekade. Hal ini terjadi akibat adanya perburuan yang berlebih dan polusi industri. Menurut data yang tercatat oleh Pusat Perlindungan Lingkungan Kaspia menyebutkan, jumlah anjing Laut Kaspia kini hanya 70 ribu.