PARBOABOA, Jakarta – Sekitar dua puluh narapidana yang diduga anggota ISIS melakukan pemberontakan dan kabur dari penjara Kota Rajo, Suriah, tak lama usai gempa dahsyat berkekuatan 7,8 skala righter mengguncang Turki-Suriah pada Senin (6/2/2023).
Salah satu sumber mengatakan penjara itu menampung 2.000 narapidana, dan 1.300 diantaranya merupakan anggota kelompok teroris ISIS.
"Sekitar 20 tahanan melarikan diri yang diyakini sebagai militan ISIS," kata pejabat di Penjara Rajo yang dikendalikan oleh faksi pro-Turkiye, dikutip dari AFP.
Gempa berkekuatan magnitudo 7,8 SR itu memporak-porandakan Turki dan Suriah. Menurut data terbaru, sebanyak 4.372 orang ditemukan meninggal dalam 24 jam setelah gempa, Selasa (7/2/2023).
Kepala Badan Penanganan Bencana Turki, Yunus Sezer, mengatakan total korban meninggal akibat bencana itu di negaranya bertambah 2.921. Sementara itu, korban yang mengalami luka-luka mencapai 15.834 orang.
Di Suriah, korban tewas tercatat 1.451 jiwa dan yang luka-luka hingga 3.531 orang.
Jumlah korban diperkirakan masih akan terus bertambah, mengingat proses evakuasi korban dari reruntuhan bangunan masih terus dilakukan.
Musim dingin ekstrim yang melanda Turki memperparah penderitaan warga. Proses pencarian juga terhambat akibat salju yang terus turun.
Selain itu, guncangan gempa masih terus terasa di sana. Dilaporkan setidaknya ada 100 gempa susulan yang terasa sejak gempa pertama.